oleh : Ranjani Nurfatimah
Berbicara
seputar manajemen produksi, saya bersama tim berkesempatan untuk mewawancarai bu
Alifa yang merupakan salah satu pedagang kaki lima (PKL) yang berlokasi di Jl. Rawamangun
muka raya no.11 atau disekitaran kampus Universitas Negeri Jakarta. Beliau mendirikan
usaha bernama “Warung Kalasan No.3” yang bergerak di bidang kuliner atas dasar
ketertarikan bu Alifa dengan usaha kuliner. Warung kalasan no.3 menyediakan beraneka
ragam menu makanan berat yang biasa dikonsumsi sehari-hari dengan menu andalannya
yaitu ayam kalasan, pecel lele dan soto.
Usaha
kuliner ini berdiri sejak 1995 yang dilatarbelakangi oleh jarak dari rumah bu Alifa
menuju sekitar kampus UNJ yang terbilang dekat. Beliau juga mengatakan alasan
mengapa ia mendirikan usaha ini dikarenakan ia mahir dalam memasak dan tertarik
untuk masuk ke dunia kuliner. Semenjak pandemi usaha bu Alifa mengalami
kemerosotan diantaranya yaitu pendapatannya hanya sekitar 25% dari biasanya
dikarenakan pembelinya yang mayoritas adalah mahasiswa tidak seramai dulu.
Untuk modal yang dikeluarkan bu alifah sebelum masuk pandemi berkisar 1 juta rupiah. Setelah masuk pandemi otomatis modal usaha dikurangkan dari biasanya atau berkisar 500 ribu. Warung ini memiliki pemasok bahan bahan dari pasar tradisional yang ada disekitar kampus UNJ. Salah satu kendala yang dirasakan bu Alifa saat menjalankan usahanya yaitu kenaikan harga ayam.
Berikut hasil dari wawancara yang telah saya dan tim lakukan. Silahkan disimak videonya
Pernak-pernik Manajemen Produksi di UMKM
Setelah saya sajikan demonstrasi dari bagaimana cara memanajemen suatu proses produksi, disini saya akan mengupas tuntas bagaimana merencakan suatu produksi secara teoritis.
Manajemen
produksi adalah kegiatan melakukan usaha-usaha pengelolaan secara optimal dalam
menggunakan sumber daya atau faktor produksi dalam proses transformasinya
menjadi suatu produk atau jasa. Manajemen produksi merupakan bagian dari bidang
manajemen yang berperan dalam mengkoordinasikan beberapa kegiatan untuk
mencapai tujuan. Pemahaman tentang manajemen produksi ini kerap dikesampingkan,
nyatanya dari sinilah bisa ditelusuri apakah bisnis tersebut dapat dikatakan
efisien. Idealnya bidang produksi harus melakukan beberapa hal sebagai berikut
:
1. Meningkatkan
produktivitas
2. Menggunakan
simbiosis industri
3. Melindungi
karyawan dari bahaya fisik
4. Menghilangkan
materi yang berbahaya.
Hal-hal
tersebut merupakan bagian yang paling banyak menguras kantong. Belum lagi hukum
yang berlaku, peraturan buruh yang terbaru dan juga hambatan lain yang memberikan
efek yang besar pada budgeting produksi. Karena itu, penataan
bagian produksi tidak hanya terbatas pada membeli bahan baku murah saja, tapi
pembetukan sistem dan pemanfaatan teknologi supaya bisa bertahan dalam keadaan
sulit.
Fungsi Manajemen
Produksi
Menurut
Sofian Assauri (2004: 22), terdapat empat fungsi terpenting pada manajemn
produksi yaitu diantaranya :
1. Perencanaan
Dengan
perencanaan yang baik makan akan meminimalisir biaya produksi sehingga
perusahaan dapat menentukan harga yang minim dengan meraih untung sebanyak-banyaknya.
2. Proses
Pengolahan
Pada
bagian ini perusahaan menggunakan tehnik yang efektif untuk mengolah input. Proses
ini sangat penting untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan secara maksimal
dan efisien.
3. Jasa
Penunjang
Sarana
yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar proses
pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini seringkali
diperlukan guna membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan
produksi dan hasil yang berkualitas.
4. Pengendalian/Pengawasan
Bagian
ini memastikan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan dengan
begitu maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolahan masukan (input) dapat
dilaksanakan. Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi,
meningkatkan reputasi perusahaan, serta mempermudah pekerjaan departemen lain
seperti marketing, finansial atau pun personalia. Mereka memiliki tanggung jawab
untuk memproduksi barang yang sesuai standar pasar sehingga penjualan bisa
meningkat.
Ruang Lingkup
Manajemen Produksi
Dilihat
dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga kategori di dalam
ruang lingkup manajemen produksi.
1. Keputusan/Kebijakan
mengenai Desain
Keputusan
ini teramasuk kedalam keputusan jangka panjang, yang didalamnya meliputi ;
penentuan desain produk, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan
pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan,
desain organisasi perusahaan, dan juga desain untuk job description dan job
specification.
2. Keputusan/Kebijakan
mengenai Transformasi
Keputusan
ini sifatnya jangka pendek, berhubungan dengan keputusan taktis dan operasinal.
Kebijakan ini mencangkup jadwal produksi, Shift, anggaran produksi, jadwal
penyerahan masukan ke sub-divisi pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke
pelanggan atau penyelesaian produk.
3. Keputusan/Kebijakan
mengenai Perbaikan
Keputusan
ini sifatnya berkesinambungan, sehingga dilakukan secara rutin. Beberapa
kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu
keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para
pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas
metode penyelesaian atau pengerjaan produk.
Aspek-Aspek
Manajemen Produksi
1. Perencanaan
Produksi
Tujuannya
adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan secara sistematis. Beberapa
keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi diantaranya ;
§ Bahan
baku
§ Kuantitas
dan kualitas barang
§ Jenis
barang
§ Pengendalian
produksi
2. Pengendalian
Produksi
Kontrol
akan produksi sangat diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan
yang sudah ditentukan. Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi ialah;
§ Membuat
perencanaan
§ Menyusun
jadwal kerja
§ Menentukan
target market produk
3. Pengawasan
Produksi
Pengawasan produksi bertujuan agar hasil yang diproduksi sesuai dengan apa yang telah direncanakan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan pengawasan produksi ialah;
§ Membuat
standar barang
§ Menentukan
kualitas barang
§ Melaksanakan
produksi sesuai jadwal
Tips Agar Produksi
Berjalan Efektif
Setelah
mengetahui konsep dari manajemen produksi, langkah berikutnya ialah melakukan penjadwalan
produksi. Penjadwalan digunakan untuk mengoperasikan mesin, pendanaan, sumber
daya, proses produksi dan pembelian material. Nah, penjadwalan atau scheduling
ini terbagi menjadi dua macam;
1. Forward
Scheduling (Penjadwalan Maju), adalah teknik penjadwalan produksi yang
menentukan waktu mulai dari mulai produksi (start) kemudian menghitung jadwal
ke depan (maju) untuk setiap kegiatan operasi/produksi agar dapat menentukan
waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi.
2. Backward
Scheduling (Penjadwalan Mundur), ialah teknik penjadwalan produksi yang
menentukan waktu kapan suatu produk dapat diselesaikan. Dari waktu penyelesaian
kemudia dihitung mundur waktu yang tepat untuk memulai proses produksi.
Demikian
penjelasan yang dapat saya paparkan, semoga daoat bermanfaat bagi para pembaca.