BERKENALAN DENGAN MANAJEMEN PRODUKSI

oleh : Ranjani Nurfatimah

Cr. Google

Berbicara seputar manajemen produksi, saya bersama tim berkesempatan untuk mewawancarai bu Alifa yang merupakan salah satu pedagang kaki lima (PKL) yang berlokasi di Jl. Rawamangun muka raya no.11 atau disekitaran kampus Universitas Negeri Jakarta. Beliau mendirikan usaha bernama “Warung Kalasan No.3” yang bergerak di bidang kuliner atas dasar ketertarikan bu Alifa dengan usaha kuliner. Warung kalasan no.3 menyediakan beraneka ragam menu makanan berat yang biasa dikonsumsi sehari-hari dengan menu andalannya yaitu ayam kalasan, pecel lele dan soto.

Usaha kuliner ini berdiri sejak 1995 yang dilatarbelakangi oleh jarak dari rumah bu Alifa menuju sekitar kampus UNJ yang terbilang dekat. Beliau juga mengatakan alasan mengapa ia mendirikan usaha ini dikarenakan ia mahir dalam memasak dan tertarik untuk masuk ke dunia kuliner. Semenjak pandemi usaha bu Alifa mengalami kemerosotan diantaranya yaitu pendapatannya hanya sekitar 25% dari biasanya dikarenakan pembelinya yang mayoritas adalah mahasiswa tidak seramai dulu.

Untuk modal yang dikeluarkan bu alifah sebelum masuk pandemi berkisar 1 juta rupiah. Setelah masuk pandemi otomatis modal usaha dikurangkan dari biasanya atau berkisar 500 ribu. Warung ini memiliki pemasok bahan bahan dari pasar tradisional yang ada disekitar kampus UNJ. Salah satu kendala yang dirasakan bu Alifa saat menjalankan usahanya yaitu kenaikan harga ayam.

Berikut hasil dari wawancara yang telah saya dan tim lakukan. Silahkan disimak videonya

Pernak-pernik Manajemen Produksi di UMKM

 

https://youtu.be/JQ94FxjJJo4

Setelah saya sajikan demonstrasi dari bagaimana cara memanajemen suatu proses produksi, disini saya akan mengupas tuntas bagaimana merencakan suatu produksi secara teoritis.

Manajemen produksi adalah kegiatan melakukan usaha-usaha pengelolaan secara optimal dalam menggunakan sumber daya atau faktor produksi dalam proses transformasinya menjadi suatu produk atau jasa. Manajemen produksi merupakan bagian dari bidang manajemen yang berperan dalam mengkoordinasikan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuan. Pemahaman tentang manajemen produksi ini kerap dikesampingkan, nyatanya dari sinilah bisa ditelusuri apakah bisnis tersebut dapat dikatakan efisien. Idealnya bidang produksi harus melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1.      Meningkatkan produktivitas

2.      Menggunakan simbiosis industri

3.      Melindungi karyawan dari bahaya fisik

4.      Menghilangkan materi yang berbahaya.

Hal-hal tersebut merupakan bagian yang paling banyak menguras kantong. Belum lagi hukum yang berlaku, peraturan buruh yang terbaru dan juga hambatan lain yang memberikan efek yang besar pada budgeting produksi. Karena itu, penataan bagian produksi tidak hanya terbatas pada membeli bahan baku murah saja, tapi pembetukan sistem dan pemanfaatan teknologi supaya bisa bertahan dalam keadaan sulit.

 

Fungsi Manajemen Produksi

Menurut Sofian Assauri (2004: 22), terdapat empat fungsi terpenting pada manajemn produksi yaitu diantaranya :

1.      Perencanaan

Dengan perencanaan yang baik makan akan meminimalisir biaya produksi sehingga perusahaan dapat menentukan harga yang minim dengan meraih untung sebanyak-banyaknya.

2.      Proses Pengolahan

Pada bagian ini perusahaan menggunakan tehnik yang efektif untuk mengolah input. Proses ini sangat penting untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan secara maksimal dan efisien.

3.      Jasa Penunjang

Sarana yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar proses pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini seringkali diperlukan guna membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan produksi dan hasil yang berkualitas.

4.      Pengendalian/Pengawasan

Bagian ini memastikan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan dengan begitu maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolahan masukan (input) dapat dilaksanakan. Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi, meningkatkan reputasi perusahaan, serta mempermudah pekerjaan departemen lain seperti marketing, finansial atau pun personalia. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memproduksi barang yang sesuai standar pasar sehingga penjualan bisa meningkat.

 

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga kategori di dalam ruang lingkup manajemen produksi.

1.      Keputusan/Kebijakan mengenai Desain

Keputusan ini teramasuk kedalam keputusan jangka panjang, yang didalamnya meliputi ; penentuan desain produk, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan juga desain untuk job description dan job specification.

2.      Keputusan/Kebijakan mengenai Transformasi

Keputusan ini sifatnya jangka pendek, berhubungan dengan keputusan taktis dan operasinal. Kebijakan ini mencangkup jadwal produksi, Shift, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub-divisi pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

3.      Keputusan/Kebijakan mengenai Perbaikan

Keputusan ini sifatnya berkesinambungan, sehingga dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

 

Aspek-Aspek Manajemen Produksi

1.      Perencanaan Produksi

Tujuannya adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan secara sistematis. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi diantaranya ;

§  Bahan baku

§  Kuantitas dan kualitas barang

§  Jenis barang

§  Pengendalian produksi

2.      Pengendalian Produksi

Kontrol akan produksi sangat diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan. Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi ialah;

§  Membuat perencanaan

§  Menyusun jadwal kerja

§  Menentukan target market produk

3.      Pengawasan Produksi

Pengawasan produksi bertujuan agar hasil yang diproduksi sesuai dengan apa yang telah direncanakan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan pengawasan produksi ialah;

§  Membuat standar barang

§  Menentukan kualitas barang

§  Melaksanakan produksi sesuai jadwal

 

Tips Agar Produksi Berjalan Efektif

Setelah mengetahui konsep dari manajemen produksi, langkah berikutnya ialah melakukan penjadwalan produksi. Penjadwalan digunakan untuk mengoperasikan mesin, pendanaan, sumber daya, proses produksi dan pembelian material. Nah, penjadwalan atau scheduling ini terbagi menjadi dua macam;

1.      Forward Scheduling (Penjadwalan Maju), adalah teknik penjadwalan produksi yang menentukan waktu mulai dari mulai produksi (start) kemudian menghitung jadwal ke depan (maju) untuk setiap kegiatan operasi/produksi agar dapat menentukan waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi.

2.      Backward Scheduling (Penjadwalan Mundur), ialah teknik penjadwalan produksi yang menentukan waktu kapan suatu produk dapat diselesaikan. Dari waktu penyelesaian kemudia dihitung mundur waktu yang tepat untuk memulai proses produksi.

Demikian penjelasan yang dapat saya paparkan, semoga daoat bermanfaat bagi para pembaca.




0 comments:

Post a Comment

Contact

ABOUT ME

Penulis merupakan Mahasiswi yang sedang mengenyam pendidikan S1 di Universitas Negeri Jakarta. Berbekal hobi yang dimiliki yaitu menonton film,drama/series, dan juga reality show diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pembaca untuk tontonan yang layak untuk dinikmati kala libur datang. Terima Kasih .

Address:

Bekasi Utara, Jawa Barat

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 3pm

Email:

ranjaninurfatimah@gmail.com

Powered by Blogger.

Search This Blog